Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»SEJARAH UNIVERSITAS NASIONAL (UNAS)
    Article

    SEJARAH UNIVERSITAS NASIONAL (UNAS)

    Chappy HakimBy Chappy Hakim08/10/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    PIONIR PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

    Belakangan ini telah banyak berdiri lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, terutama perguruan tinggi yang di dirikan oleh pihak swasta.   Hal ini terjadi karena memang tuntutan masyarakat cukup tinggi, sementara perguruan tinggi negeri sudah sangat terbatas kapasitasnya. Universitas Nasional (UNAS) yang berdiri pada 15 Oktober 1949 di Jakarta adalah merupakan salah satu perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia. Pendirian UNAS terjadi di tengah situasi politik yang tidak stabil, ketika Republik Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaan dari Belanda pasca-Proklamasi 17 Agustus 1945. Berdirinya UNAS merefleksikan semangat kemandirian pendidikan dan nasionalisme yang kuat, di mana institusi pendidikan tinggi harus bebas dari kendali kolonial, sekaligus menjadi sarana membentuk sumber daya manusia untuk pembangunan bangsa.

    Pada akhir dekade 1940-an, jumlah perguruan tinggi di Indonesia masih sangat terbatas dan sebagian besar dikelola oleh pemerintah kolonial atau lembaga asing. Kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi yang sepenuhnya berlandaskan kepentingan nasional mendorong sekelompok tokoh nasionalis yang tergabung dalam Yayasan Siasat untuk mendirikan universitas yang bebas dari intervensi kekuasaan asing.  Tercatat sebagai  pendiri UNAS, antara lain adalah Prof. Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Adam Malik (kelak menjadi Wakil Presiden RI ke-3), Prof. Mr. Iwa Kusumasumantri (Menteri Pertahanan pertama RI), Dr. Soemanang, dan Ir. Anwari.  Mereka melihat pendidikan sebagai bagian integral dari perjuangan kemerdekaan sudah harus menjadi perhatian bersama. Pemilihan nama “Universitas Nasional” adalah juga merupakan pernyataan politik dan kultural yang menegaskan identitas Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka.

    Dalam fase awal pendiriannya, yakni periode 1949 hingga 1954, Universitas Nasional (UNAS) memulai langkahnya sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan membuka dua fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Pada masa itu, kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara sederhana di sebuah gedung pinjaman di Jakarta, mencerminkan semangat dan tekad para pendirinya untuk menyediakan pendidikan tinggi meskipun dengan fasilitas yang terbatas. Dua tahun kemudian, pada 1951, UNAS memperluas cakrawala akademiknya dengan mendirikan Fakultas Sastra. Kehadiran fakultas ini menandai perkembangan signifikan dalam ragam disiplin ilmu yang ditawarkan, sekaligus menunjukkan komitmen universitas terhadap pengayaan khazanah ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Perjalanan tersebut mencapai titik penting pada tahun 1954 ketika UNAS mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Kehadiran fakultas ini tidak hanya menambah kekuatan akademik, tetapi juga memperkuat peran UNAS sebagai pusat kajian kebijakan publik dan hubungan internasional di Indonesia. Periode ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan universitas di masa-masa berikutnya, membentuk karakter UNAS sebagai institusi pendidikan yang visioner dan responsif terhadap kebutuhan bangsa.  Keterbatasan fasilitas tidak menghalangi semangat mahasiswa dan dosen.  Ini disebabkan karena para pengajar dan para mahasiswa adalah juga tokoh pergerakan nasional yang mengajar dan belajar sembari aktif dalam diplomasi atau pemerintahan. Pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, UNAS menjadi ruang diskusi politik, kebudayaan, dan intelektual. Mahasiswa UNAS dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah. Di era ini, UNAS juga mulai menarik mahasiswa dari luar Jakarta dan membangun reputasi sebagai kampus yang terbuka bagi semua kalangan tanpa diskriminasi kelas sosial.

    Memasuki masa Orde Baru, kontrol negara terhadap kebebasan berpendapat di kampus-kampus semakin ketat. UNAS tetap mempertahankan ruang diskusi akademik, meski harus berhati-hati terhadap tekanan politik. Periode ini juga ditandai dengan peningkatan jumlah fakultas, termasuk Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional nasional.

    Reformasi 1998 membawa angin segar bagi kebebasan akademik. UNAS melakukan modernisasi manajemen, memperbarui kurikulum, dan meningkatkan riset. Program pascasarjana dibuka, dan kolaborasi dengan universitas internasional diperluas. Lokasi kampus utama di Jalan Sawo Manila, Pejaten, Jakarta Selatan, berkembang menjadi kompleks pendidikan modern dengan fasilitas laboratorium, perpustakaan digital, dan pusat kegiatan mahasiswa.

    Tokoh Pendiri dan Kontribusinya

    1. Prof. Mr. Sutan Mohammad Rasjid – Pemimpin intelektual yang mendorong kemandirian pendidikan tinggi nasional.
    2. Adam Malik – Diplomat dan politisi, Wakil Presiden RI (1978–1983), tokoh kunci diplomasi internasional.
    3. Prof. Mr. Iwa Kusumasumantri – Menteri Pertahanan pertama RI, pejuang kemerdekaan, dan akademisi hukum.
    4. Dr. Soemanang – Jurnalis dan politisi, pendiri harian Siasat.
    5. Ir. Anwari – Tokoh teknokrat yang berperan dalam pembangunan awal infrastruktur pendidikan UNAS.

    Perjalanan perkembangan Universitas Nasional (UNAS) dimulai pada tahun 1949 dengan pendirian universitas beserta dua fakultas awal, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Pada periode 1951 hingga 1960, UNAS terus mengembangkan diri dengan menambah Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta Fakultas Pertanian, yang memperluas cakupan keilmuan dan kontribusinya bagi masyarakat. Memasuki dekade 1970-an, universitas ini mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan tenaga ahli di bidang kesehatan hewan dan peternakan.

    Pada era 1980-an, UNAS memasuki fase ekspansi akademik yang dibarengi dengan perbaikan signifikan pada infrastruktur kampus, menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern. Memasuki tahun 1998, bersamaan dengan awal era Reformasi, UNAS memperluas jejaringnya melalui berbagai kerja sama akademik internasional, membuka peluang kolaborasi lintas negara.

    Memasuki dekade 2000-an, universitas ini semakin mengukuhkan posisinya dengan membuka program pascasarjana dan meningkatkan fasilitas digital untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Pada era 2020-an, UNAS menegaskan visinya sebagai universitas riset berwawasan global, siap bersaing di panggung pendidikan tinggi internasional tanpa meninggalkan akar nilai-nilai kebangsaan.

    Deemikianlah, sejarah UNAS adalah sejarah keteguhan institusi pendidikan yang lahir dari semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Dari ruang kelas sederhana di Jakarta tahun 1949 hingga kampus modern saat ini, UNAS konsisten menjaga identitasnya sebagai universitas yang berpihak pada ilmu pengetahuan, kebebasan akademik, dan pengabdian kepada bangsa. Dalam usia yang melampaui tujuh dekade, UNAS telah melahirkan ribuan alumni yang berperan di berbagai sektor, menjadi bukti peran strategis perguruan tinggi swasta dalam membentuk masa depan Indonesia.

    Referensi

    1. Universitas Nasional. (2024). Sejarah Universitas Nasional. Jakarta: UNAS Press.
    2. Siahaan, M. (2019). “Peran Universitas Nasional dalam Sejarah Pendidikan Tinggi Indonesia.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 24(3), 201–215.
    3. Yanuar, A. (2020). “Pendidikan Tinggi Swasta dan Perjuangan Kemerdekaan Akademik di Indonesia.” Jurnal Sejarah Sosial Politik, 12(1), 55–72.

    Jakarta 9 Agustus 2025

    Chappy Hakim

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleHidup di Indonesia Semakin Hari Semakin “Menakutkan”
    Next Article Analisis Strategis: Kasus Tertembaknya Rafale India oleh Pakistan dalam Konflik Udara Mei 2025
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Bagaimana Hidup Damai Dan Tenang

    08/10/2025
    Article

    Analisis Strategis: Kasus Tertembaknya Rafale India oleh Pakistan dalam Konflik Udara Mei 2025

    08/10/2025
    Article

    Hidup di Indonesia Semakin Hari Semakin “Menakutkan”

    08/10/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.