Kebiasaan menulis itu dipandang penting, karena banyak hal yang bermakna dapat diperoleh dari kegiatan menulis. Minimal dengan kegiatan menulis dipastikan ada kebutuhan untuk membaca sebagai sarana mencari atau menambah bahan tulisan yang hendak dibuat. Kendala utama adalah rasa malas yang harus dilawan dan sebenarnya akan banyak tergantung dengan niat kita yang cukup kuat atau tidak. Salah satu yang dapat membantu meningkatkan motivasi menulis adalah mencari obyek tulisan dari hal yang merupakan kesenangan kita atau yang berkait dengan profesi kita.
Dengan menulis tentang kesenangan dan atau profesi, maka pengetahuan kita akan bertambah beriringan proses mencari bahan tulisan dengan membaca. Pengalaman menunjukkan dengan menulis disamping menambah pengetahuan ternyata juga akan lebih terpacu untuk lebih mendalami masalah masalah lain yang berakit dengan bahan tulisan. Semakin banyak kita belajar konsekuensinya adalah semakin banyak lagi yang terasa bahwa kita belum banyak mengetahuinya. Demikianlah, maka menulis akan sangat menambah cakrawala dan sekaligus berhadapan dengan tantangan untuk mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu pengetahuan.
Kegiatan menulis biasanya juga merangsang untuk berdiskusi. Sebuah topik tulisan yang tengah dalam proses menambah bahan dari membaca terkadang memerlukan konfirmasi dari mereka yang lebih tahu. Itu sebabnya, maka para penulis akan sangat senang berdiskusi tentang berbagai topik bahasan. Dampak ikutannya adalah dari berdiskusi akan banyak juga bahan yang diperoleh untuk nantinya diangkat dalam sebuah tulisan lainnya. Dengan demikian maka akan bergulir kegiatan menulis dengan membaca, kemudian berdiskusi untuk memperoleh bahan tambahan lagi untuk ditulis.
Pada sisi lain menulis tentang apapun bila dilakukan dengan sungguh sungguh, maka hasil tulisan akan menjadi referensi bagi siapa saja yang membutuhkan. Dari sisi ini, maka dengan kegiatan menulis akan tercipta atau terbangun komunikasi. Begitulah bergulir kegiatan menulis, membaca, berdiskusi yang membangun komunikasi dan berkembang selanjutnya menambah pengetahuan. Dengan menulis kita akan berpikir yang sangat diperlukan untuk mengasah otak. Tidak itu saja, dengan menulis maka orang akan dipaksa berlatih untuk teratur. Menulis akan melatih orang menyusun tulisan dengan terstruktur agar mudah dimengerti oleh pembaca. Kebiasaan berpikir dengan terstruktur akan berkembang dalam kegiatan keseharian. Penulis biasanya menjadi terlatih berpikir terstruktur dan sejalan dengan itu dituntut juga untuk meningkatkan disiplin diri. Disiplin disini adalah minimal dalam arti proses menulis yang menuntut kapan harus memulai dan kapan harus sudah selesai.
Menulis dalam arti mencatat tentang apapun akan memudahkan orang untuk mengetahui atau mempelajari kembali di masa datang. Peristiwa penting yang di catat dengan rapih akan sangat membantu, ketika dibutuhkan lagi pada satu saat. Menulis dapat diartikan mengabadikan sesuatu peristiwa, kejadian dan pengalaman. Pada momen inilah maka banyak tulisan yang sekaligus akan menjadi bahan renungan dan bahkan bahan pelajaran. Menulis merupakan bagian dari partisipasi siapa saja dalam hal berkontribusi pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan menulis kita sebenarnya berperan sebagai guru dalam perspektif berbagi pengetahuan. Pengetahuan yang kita miliki dan pengalaman berharga yang kita jalani akan sangat bermanfaat untuk ditulis. Orang lain akan memperoleh manfaat berharga dari pengetahuan dan pengalaman yang kita tuangkan dalam tulisan Seorang Novelis Amerika terkenal Toni Morison mengatakan sebagai berikut : “If there’s a book that you want to read, but it hasn’t been written yet, then you must write it”.
Ayo Menulis !
Jakarta 18 Mei 2023
Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia