“TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis, serta Dicintai Rakyat dalam Menjaga Kedaulatan Nasional”
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dan istri bersama purnawirawan Kasau serta purnawirawan perwira tinggi (pati) bintang tiga beranjak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (21/4/2024), pukul 13.30 WIB, menuju Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma Destianto Nugroho, turut serta mengantar menuju pesawat. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik Skadron 17 TNI AU yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Arief Rahman Hakim
Penerbangan ditempuh dalam waktu satu jam dengan cuaca cerah berawan dan pesawat landing dengan aman di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Tidak lama kemudian Gubernur Akademi TNI Angkatan Udara (AAU), Wagub AAU, serta Danlanud Adi Sucipto menyambut kedatangan purnawirawan Kasau serta purnawirawan pati bintang tiga.
Acara dilanjutkan menuju Royal Ambarukmo Hotel untuk istirahat hingga pukul 18.30 WIB. Kemudian berangkat menuju Gedung Sabang Merauke AAU pukul 18.40 untuk melaksanakan kegiatan ramah tamah.
Acara ramah tamah dibuka dengan tarian tradisional Yogyakarta yang memukau, kemudian sambutan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, serta makan malam bersama taruna AAU. Acara tersebut berlangsung dengan khidmat.
Dalam keynote speech-nya Kasau menyampaikan kepada hadirin, “Sebagai garis depan kedaulatan udara Indonesia kita prajurit TNI AU harus memiliki karakter adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis, serta dicintai rakyat dalam menjaga kedaulatan nasional.”
Upacara puncak HUT TNI AU dilaksanakan di AAU, Sleman, DIY, pada 22 April 2024. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Jenderal TNI Agus Subiyanto mendorong TNI AU terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
“Modernisasi alutsista diharapkan dapat menjadi titik tolak TNI Angkatan Udara untuk mematangkan konsep Postur dan Renstra 2025-2044, sebagai bekal pertahanan matra udara menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
“Saya lihat Angkatan Udara sebagai pengawal dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis termasuk teknologi yang menyertai demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa kita,” pesannya.
Diketahui bahwa saat ini TNI AU terus berupaya meremajakan alutistanya. Di antaranya dengan rencana mendatangkan pesawat Rafale, pesawat angkut C-130 Hercules, helikopter H225M Caracal, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Anka.
Puncak dari Upacara HUT ke-78 TNI AU adalah flypass yang melibatkan sejumlah skuadron udara. Diawali dengan Pesawat Grob G 120 TPA, menyusul di belakangya Pesawat KT-1B Wongbee yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team.
Tak berselang lama, muncul dua pesawat angkut berat terbaru yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, C-130 J Super Hercules. Formasi pesawat yang terbang dari sisi Barat menuju Timur ini ditutup dengan pesawat tempur T-50i Golden Eagle.
Upacara tersebut ditutup dengan atraksi memukau dari taruna-taruni AAU yang tergabung dalam drumband Akademi Angkatan Udara, Gita Dirgantara.