Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Yon Koeswoyo dan Lagu yang Abadi
    Article

    Yon Koeswoyo dan Lagu yang Abadi

    Chappy HakimBy Chappy Hakim01/06/2018Updated:01/07/2018No Comments3 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Pemakaman Yon Koeswoyo di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2018)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    KOESYONO Koeswoyo yang lebih dikenal dengan nama panggilannya Yon Koeswoyo telah menghembuskan napas terakhirnya pada hari Jumat, 5 Januari tahun 2018.

    Ia meninggal di kediamannya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

    Dari salah satu keluarganya diperoleh penjelasan bahwa Yon sempat menjalani perawatan beberapa lama di rumah sakit. Legenda musik Indonesia itu meninggal pada usia 77 tahun.

    Saya mengenal pertama kali kelompok Koes Bersaudara yang kemudian menjadi Koes Plus melalui beberapa lagu pertamanya, antara lain Pagi Yang Indah, Telaga Sunyi, Bus Sekolah dan lainnya.

    Kekuatan utama dari kelompok ini adalah duet vokalnya, serta tentu saja kemampuan mereka tampil dengan percaya diri dengan lagu-lagu ciptaannya sendiri.

    Saya mengenal keluarga Koes Plus atau Koes Bersaudara melalui adik mereka, Koesmiyati, akrab dipanggil Miyek, yang kebetulan teman satu kelas SMA di kawasan Kebayoran Baru.

    Sekolah kami letaknya sangat dekat dengan kediaman keluarga Koes Bersaudara.

    Saya juga mengenal cukup dekat dengan salah satu pemain drumnya Jelly Tobing dan salah seorang pemain keyboard Koes Plus, Nadjib Oesman.

    Beberapa tahun yang lalu saya berjumpa lagi dengan Yon Koeswoyo. Ia memberikan beberapa CD rekamannya pada saya.

    Pada saat itulah saya baru mengetahui dari Yon, bahwa lagu yang diciptakan oleh Koes Plus dan Koes Bersaudara jumlahnya mencapai ratusan.

    Yon Koeswoyo dan kawan-kawan saat tes sound di Pendopo Kendal

    Dia tidak menjelaskan berapa tepatnya jumlah seluruh lagu Koes Plus. Ia hanya bisa memperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 600 lagu. Sebuah pencapaian yang luar biasa.

    Dalam sebuah obrolan ringan, kami sempat mendiskusikan tentang lagu-lagu Koes Plus yang berkembang dan dikembangkan aransemennya oleh banyak seniman lagu yang kemudian di rekam ulang dalam berbagai versi.

    Yon mengaku merasa senang, walau tercetus juga, bahwa dia atau keluarga Koes Plus tidak memperoleh imbalan yang memadai dari hasil mencipta lagu yang menurut ukuran saya sangat luar biasa itu.

    Namun, hal itu diutarakannya jauh dari nada penyesalan atau kecewa.

    Yon mengatakan ia sudah cukup senang bila ada orang lain yang mau menyanyikan lagu-lagu ciptaannya.

    Menyedihkan memang bahwa negeri ini belum bisa memberi penghargaan yang memadai kepada para seniman pencipta lagu. Situasi ini sungguh berbeda di negara maju.

    Lagu-lagu ciptaan Koes Plus tidak hanya sekadar lagu-lagu populer yang menghibur. Banyak karyanya juga menginspirasi rasa cinta tanah air, membangun nasionalisme dan patriotisme.

    Bisa disimak pada banyak lagu dan syairnya seperti “Kolam Susu” dan rangkaian lagu seri Nusantara lainnya.

    Yang mengagumkan adalah dalam usianya yang sudah lanjut, beberapa tahun lalu itu, Yon masih sanggup bernyanyi sambil menyandang gitar dalam waktu lebih dari 1 jam di atas panggung.

    Dalam obrolan ringan, saat saya tanyakan pendapatnya tentang banyak lagunya yang dilantunkan dan disajikan dalam aransemen yang disesuaikan dengan generasi yang lebih muda, dia menyatakan sangat senang.

    Namun, ia menambahkan, bagi para penggemar Koes Plus, lagu-lagu beraransemen baru itu kehilangan “nyawa” Koes Plusnya.

    Namun toh ia tetap senang. Lagu-lagu beraransemen baru itu membuktikan bahwa lagu-lagu Koes Plus mampu beradaptasi melintasi generasi. Lagu yang abadi.

    Kini Yon sudah tiada. Kita semua kehilangan Sang Pahlawan Seniman pencipta lagu, Seniman yang sangat sayang, cinta dan bangga atas negerinya sendiri.

    Seniman yang berkepribadian dalam arti sesungguhnya yaitu telah memberikan jiwa raganya dalam berbakti keharibaan Sang Ibu Pertiwi.

    Sang Pahlawan yang pada sisi lain terlihat sangat menyedihkan karena kurang memperoleh imbalan penghargaan atas karya ciptanya dengan setimpal.

    Kita perlu memikirkan langkah-langkah nyata untuk memberikan penghargaan yang berarti kepada para seniman pencipta lagu kita.

    Selamat Jalan Yon Koeswoyo. Kita semua berduka atas kepergian Sang Maestro terakhir dari kelompok Koes Bersaudara-Koes Plus.

    Koes Plus Yon Koeswoyo
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleCerita Tentang Kesetiaan Seorang Teman
    Next Article Berjumpa dengan Presiden Fidel V. Ramos di Manila
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Mengapa Dunia Masih Memilih Demokrasi, Meski Tahu Risikonya?

    05/05/2025
    Article

    UFO: Misteri Yang Masih Menarik

    05/05/2025
    Article

    Hickam Air Force Base: Jejak Strategis Amerika di Pasifik Barat

    05/05/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.