Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Pungli penyakit Kronis !
    Article

    Pungli penyakit Kronis !

    Chappy HakimBy Chappy Hakim11/11/2009Updated:09/04/2018No Comments3 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Pungli penyakit Kronis
    Pungli penyakit Kronis
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Apabila kita mencermati kasus yang tengah terjadi di tiga lembaga hukum bergengsi di tanah air kita dewasa ini, maka akar permasalahannya adalah bahwa : “pada umumya orang kita bila memegang kekuasaan, cenderung untuk over acting”.   Intinya lagi, bila kita melihat sektor pelayanan dinegeri ini, maka pasti yang ada hanyalah “komplain” dari semua kliennya.   Banyak sekali contoh-contoh tentang ini.   Kesombongan bila tengah berada dalam kedudukan penting, sepertinya sudah melekat didiri kita semua.   (tidak juga semuah sih, akan tetapi sebagian  besar dari kita)

    Melayani, seakan menjadi sesuatu yang  langka dinegeri ini.   Nah kelanjutan dari arogansi itu, kemudian mendapatkan jalan keluarnya yang mulus, yaitu berupa “fulus” dan berbentuk pungli.   Kalau sudah ada fulus, maka biasanya mereka akan berubah 180 derajat.   Mereka langsung menjadi tidak hanya ramah sekali akan tetapi rela menjadi  ”one man dog”!, setia sampai mati .   Berani mati membela yang bayar ! katanya.

    Jadi kasus yang tengah bergejolak di negeri ini yang topiknya adalah kasus tentang suap, sebenarnya adalah yaitu tadi “pungli”.

    Dahulu, kita masih ingat tentang kampanye Pangkomkabtib Soedomo yang berjudul “basmi pungli”.     Namun, apa yang terjadi, pungli justru menjadi lebih baik performance nya.   Pemberantasan Pungli yang hanya sekedar “basa basi”  diera  orde baru itu ternyata telah menghasilkan operasi pungli yang lebih canggih.   Canggih dalam arti menjadi sulit untuk dapat dibuktikan, kecuali tertangkap basah.

    Pungli yang kemudian telah juga melahirkan istilah “mafia peradilan” dikalangan penegak hukum Indonesia menjadi sangat canggih tampilannya.   Demikian pula keberanian para penegak hukum untuk melakukannya menjadi sangat “sophisticated”.    Semua itu kini justru dibeberkan, tidak hanya di sidang MK yang legendaris itu, akan tetapi juga di muka pengadilan dan di depan sidang dengar pendapat DPR.

    Saking nafsunya dan mungkin juga saking serakahnya pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi ini, maka sepertinya, Polri, Jaksa, Pengadilan  dan  DPR, koruptor serta  KPK menjadi lupa kepada satu prosedur canggih yang biasa dilakukan oleh tukang sulap yaitu :Tolong bila satu Guru dan satu Ilmu, jangan Ganggu!”   Baru mulai kerja ! begitu.

    Akibatnya adalah ya seperti ini, kita disuguhi tontonan sinetron opera sabun yang sangat membingungkan.   Yang satu bilang yang lain disuap, demikian pula sebaliknya.   Yang satu bersumpah mati bila menerima uang, dan yang lain ada pula yang bersumpah bahwa keterangannya palsu, karena dipaksa atasan atau oleh penyidik.

    Lalu bagaimana ?

    Gampang, tanya saja kepada rumput yang bergoyang.

    DPR KPK Mahkamah Konstitusi
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleHarapan Kepada Garuda
    Next Article Anak Vietnam jadi Komandan Kapal Perang Amerika
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Kasus McChrystal dan Retaknya Strategi Global Amerika

    06/17/2025
    Article

    Bagaimana Hanud RI ?

    06/17/2025
    Article

    Upaya AS Menjaga Balance of Power di Pasifik

    06/17/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.