G-30-S dan Cerita Sebuah Kantor Berita. Didepan Kantor Pos Pasar Baru ada sebuah jalan diseberang kali Ciliwung bernama Jalan Antara. Jalan Antara adalah penjelmaan dari jalan Pos Utara. Karena di Jalan Pos Utara itu terletak sebuah Kantor Berita Antara yang banyak Jasa nya terhadap Kemerdekaan Negara Kestuan Republik Indonesia, maka untuk mengenangnya jalan Pos Utara diganti menjadi Jalan Antara. Di tahun 1950an ada Kantor Berita Antara dan Kantor Berita Aneta. Kantor Berita Antara, diawalnya adalah milik dari keluraga Adam Malik dan teman-temannya yang berbentuk sebuah Yayasan. Diawalnya Antara adalah sebuah Jajasan Kantor Berita Antara yang terkenal dengan singkatan JKBN Antara dan kemudian menjadi YKBN Antara, karena perkembangan dari Bahasa Indonesia Yang disempurnakan.
Pada ketika itu, kebanyakan, atau hampir dapat dikatakan seluruh Koran-koran dan penerbitan pers lainnya, mengandalkan Kantor Berita Antara sebagai sumber berita utamanya. Hampir semua Koran ketika itu, dalam tulisan beritanya selalu menyebutkan diawal sumber berita yaitu Antara. Tidak heran, karena Antara pada saat itu sudah bekerjasama dengan beberapa Kantor Berita ternama di seluruh dunia. Disisi lain Antara juga telah memiliki beberapa koresponden tetapnya dibanyak kota besar di seluruh dunia. Antara setiap hari menerbitkan kumpulan beritanya yang berbentuk “bulletin”, tumpukan kertas berukuran “folio” yang berujud stensilan berisi bertita-berita mutakhir dari dalam dan luar negeri.
Bulletin Antara ini dikirim kepada pelanggannya setiap pagi hari selepas subuh kealamat masing-masing dengan menggunakan sepeda motor. Mereka dikenal sebagai “motoris”, seorang pengemudi motor yang handal dan seorang yang membonceng dibelakang membawa tumpukan buletin yang disebarkan ke seluruh pelanggan di seputaran jakarta. Buletin tersebut dikirim kepada para pejabat negara tertentu mulai dari Presiden di Istana sampai dengan para Menteri , pejabat lainnya serta pihak swasta terbatas. Disamping buletin umum yang disebar setiap pagi hari oleh “motoris”, Antara juga menerbitkan secara berkala beberapa buletin khusus berita Ekonomi dan Featuters yang memuat berita mengenai “human interest”.
Beberapa waktu menjelang G-30-S PKI ditahun 1965, terjadi persaingan yang sangat keras diseluruh bidang kegiatan sebuah gerakan untuk menguasai antara kelompok Pro dan Anti Komunis. Gerakan Persaingan ini tidak terkecuali melanda juga ke Kantor Berita Antara. Di era tersebut, dalam perkembangan yang terjadi, maka tidak heran bila kelompok Pro Komunis yang kemudian menjadi pemenangnya. Para Wartawan anti Komunis, di “pensiun-paksa” untuk dikeluarkan dari Kantor Berita Antara.
Puncaknya adalah beberapa waktu sebelum tragedi 1965 keluarlah keputusan yang menetapkan Yayasan Kantor Berita Antara menjadi Lembaga Kantor Berita Antara, yang susunan Dewan Pimpinannya ditentukan dan diputuskan oleh sebuah Keputusan Presiden RI yang sekaligus menyatukan Kantor Berita Aneta dengan Kantor Berita Antara di bawah naungan sebuah institusi yang diberi nama Lembaga Kantor Berita Antara. Maka berakhirlah perjalanan panjang sebuah Yayasan Kantor Berita Antara yang berdiri sejak tahun 1937 dan telah turut serta dalam garda terdepan menyebarluaskan berita kemerdekaan NKRI keseluruh dunia. Berakhirlah sebuah Yayasan Kantor Berita milik pribadi Adam Malik dan teman-teman yang kemudian berubah menjadi Lembaga Kantor Berita Antara sebuah institusi milik negara. Sebuah perubahan yang terlihat sebagai perubahan yang terjadi pada kurun waktu beberapa saat saja , mengawali atau menjelang peristiwa tragis G-30-S PKI 1965.
[wp_ad_camp_1]