Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Eppi Supriadi, Selamat Jalan Kawan  
    Article

    Eppi Supriadi, Selamat Jalan Kawan  

    Chappy HakimBy Chappy Hakim08/21/2019Updated:02/22/2021No Comments4 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Image

           Hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 di pagi hari saya menerima WA dari Mbak Tien, sahabat saya yang mengabarkan berita duka tentang telah meninggalnya Eppi Supriadi bin Onny Partawidjaja di Rumah Sakit MMC Jakarta Pusat.  Inalilahi Wa inailaihi Rojiun, kami berdoa semoga Eppi diampuni segala dosa-dosanya, diberikan tempat yang terbaik disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam mengahadapi ini semua Amin YRA. 

    Berawal dari seorang teman, satu angkatan saat di Akabri Udara mengenalkan saya dengan Eppi dan keluarganya pada 51 tahun yang lalu.  Sebuah perjalanan panjang dari persahabatan yang sejak semula sudah bersandar kepada tali hubungan yang diikat oleh “rasa perduli dengan ujud saling menghormati dan menghargai” . Walau Eppi bersekolah di SMA 6 dan saya di SMA 9 akan tetapi kami sama-sama di SMA jalan Bulungan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan lulus pada tahun 1966.   Kedua SMA yang berada dalam satu Gedung bangunan itu kini telah tiada.

             Saya dengan Eppi dan keluarganya sangat dekat sebagai kawan dan sahabat.   Demikian pula Eppi dengan keluarga saya.   Saya dan Eppi bersahabat sejak sama-sama masih “jomblo” sampai masing-masing kami sudah punya cucu yang lucu-lucu dan tengah mulai beranjak dewasa.  Masih segar dalam ingatan tentang bagaimana Eppi yang sejak lulus SMA telah dengan sangat berani memutuskan untuk tidak bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta akan tetapi berusaha mandiri sebagai wiraswasta.   Eppi merintis berdirinya Radio Suara Kejayaan dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi sendiri yang di tahun 1960-an masih sedikit sekali anak-anak muda yang berpikiran seperti itu.   Keputusan mandiri dalam membangun sebuah kehidupan sejatinya adalah sebuah keputusan yang berani, dan itu dilakukan oleh Eppi.   Radio Kejayaan yang didirikannya sangat sukses dan banyak menghasilkan tokoh terkenal yang kemudian berkiprah sebagai penyiar dan komedian di berbagai media, TVRI dan juga Televisi Swasta lainnya.    Sekali lagi Eppi telah mengambil sebuah keputusan berani yang penuh perhitungan dalam menjalani hidup yang penuh tantangan dan berhasil meraih sukses.   Sungguh sebuah keteladanan yang patut dihargai.

             Pada lebih kurang pertengahan bulan Juli saya menerima kabar Eppi tengah dirawat di Rumah Sakit.  Saya memerlukan datang untuk besuk, dan menjumpainya di kamar perawatan tengah ditemani oleh anak-anaknya.   Tini sang isteri yang setia tengah mengurus keperluan perawatannya di luar rumah sakit, ketika itu.  Terbayang betapa repot dan sibuknya isteri dan anak-anak pada saat Sang Ayah tercinta harus menjalani perawatan di rumah sakit.   Sama sekali tidak menyangka bahwa perjumpaan saya dengan Eppi dikala itu telah menjadi perjumpaan yang terakhir kalinya.   Masih terbayang dengan segar saat-saat bercengkarama dengan Eppi dan teman-teman dekatnya, bercanda penuh tawa dan humor yang selalu menyertai dalam pembahasan dengan topik apapun.  

             Di pagi hari yang cerah itu saya masih sempat melihat Eppi untuk terakhir kalinya di ruang jenazah rumah sakit, ditemani oleh Yan Partawidjaja, sang adik dan juga Richard.  Siang harinya saat prosesi pemakaman di TPU Jeruk Purut saya sempat berjumpa dengan Tini sang isteri dan anak-anaknya, sekaligus menyampaikan rasa turut berduka cita yang mendalam.  Kami semua merasa kehilangan dengan perginya Eppi yang terasa begitu cepat.   Namun, sebagai umat yang beragama kami percaya semua itu adalah sudah merupakan kehendak yang Maha Kuasa.  Inalilahi Wainailaihi Rojiun.

    Kini, Eppi telah tiada meninggalkan kita semua menghadap sang Illahi.   Semuanya  telah menjadi kenangan,  sebuah kenangan manis persahabatan antar teman yang sudah nyaris erat laksana keluarga sendiri.  Selamat Jalan Eppi, Selamat Jalan sahabatku.

    Jakarta  21  Agustus 2019

    Chappy Hakim

     

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleSeminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa IV – 2019
    Next Article Bernyanyi Bersama Johanis Auri   
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Mengapa Dunia Masih Memilih Demokrasi, Meski Tahu Risikonya?

    05/05/2025
    Article

    UFO: Misteri Yang Masih Menarik

    05/05/2025
    Article

    Hickam Air Force Base: Jejak Strategis Amerika di Pasifik Barat

    05/05/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.