Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Media Coverage»Detik – Sistem Pertahanan Negara di Halim Bisa Terganggu
    Media Coverage

    Detik – Sistem Pertahanan Negara di Halim Bisa Terganggu

    Chappy HakimBy Chappy Hakim01/13/2014Updated:04/11/2014No Comments2 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jakarta – Pesawat Citilink itu akhirnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, pada Jumat (10/1) pagi pekan lalu. Sempat mengalami penundaan selama satu jam, penerbangan perdana pesawat Citilink itu menandai dibukanya Lapangan Udara Halim Perdanakusuma sebagai Bandara komersial.

    Sejumlah maskapai pun dijadwalkan akan mengalihkan beberapa penerbanganya dari Bandara Soekarno Hatta, di Cengkareng ke Halim Perdanakusuma mulai bulan depan. Pengalihan ini akibat kapasitas Bandara Soekarno Hatta yang dianggap sudah melebihi kapasitas.

    Namun pengalihan ini mendapat kririkan dari sejumlah kalangan. Kritikan datang antara lain dari mantan Kepala Staff Angkatan Udara, Chappy Hakim. Menurut dia penetapan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial sangat mempengaruhi program TNI Angkatan Udara.

    Masyarakat tak lagi menghargai lagi Halim sebagai salah satu simbol divisi sistem pertahanan negara. Memang jadwal penerbangan komersial akan menyesuaikan dengan kegiatan TNI AU. Namun, ia tidak menjamin hal ini bakal melancarkan program rencana yang sudah disusun TNI AU.

    Pengalihan fungsi tersebut juga dianggap tidak mendidik generasi muda. “Ini beri pemahaman kalau sistem pertahanan negara bisa dikalahkan tumpahan maskapai penerbangan yang lagi cari duit setiap saat,” kata Chappy kepada detikcom, Jumat (10/1) pekan lalu.

    Menurut Chappy persoalan yang perlu digaris bawahi adalah area Bandara Halim adalah tanggung jawab TNI AU karena menyangkut keberadaan Alat Utama Sistem Persenjataan. Setiap alutsista punya tanggungjawab terkait rahasia militer negara dan TNI AU lagi sedang gencar menambahnya.

    Apabila Halim dikomersialkan, maka kekhawatiran ini bakal muncul karena khalayak ramai menggangap sebagai tempat terbuka. Padahal, sebagai instalasi militer, Halim adalah area tertutup. “Sudah dikasih banyak kelonggaran, terus ngelunjak nih pakai Halim. Pemahaman seperti ini memalukan. Ini ganggu program TNI AU yang sudah direncanakan dua-tiga tahun lalu,” kata Chappy.

    Saat ini menurut dia ada empat skuadron, di antaranya teknik dan batalyon korps pasukan TNI Angkatan Udara di Bandara Halim. Empat skuadron menjadikan Halim sebagai tempat latihan dan masrkas besar komando pertahanan nasional.

    Belum lagi persoalan keamanan yang nantinya dipegang otoritas satuan pengaman bandara yang bukan dari TNI AU. “Angkasa Pura ini mesti tahu kalau Halim instalasi kegiatan militer. Bukan yang jaga satpam atau otoritas mereka. Kalau ada orang bawa bom di landasan nanti bagaimana?,” kata Chappy.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleCompromising air defense
    Next Article Memetik Pelajaran dari SHIA
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Belajar tentang apa itu Demokrasi

    12/23/2024
    Article

    Buku Audiovisutorial

    10/30/2023
    Article

    Selamat Jalan Bello

    11/07/2022
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.