Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Apa itu Operasi Bypass, Ring, dan Stent
    Article

    Apa itu Operasi Bypass, Ring, dan Stent

    Chappy HakimBy Chappy Hakim08/06/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Penyakit jantung koroner telah menjadi salah satu ancaman kesehatan paling serius di abad modern ini. Di Indonesia, penyakit ini tidak hanya menyerang mereka yang berusia lanjut, tetapi juga mulai menjangkiti generasi usia produktif. Faktor pola hidup, stres kronis, merokok, konsumsi makanan berlemak, serta minimnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama dari penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner—saluran vital yang memasok oksigen ke otot jantung. Ketika pembuluh ini tersumbat, maka darah tidak dapat mengalir lancar, dan jantung kekurangan oksigen. Kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, bahkan kematian mendadak. Untungnya, dunia medis telah mengembangkan dua prosedur utama yang menjadi andalan dalam menangani kondisi ini, yakni operasi bypass dan pemasangan ring (stent).

    Operasi bypass jantung, atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), adalah bentuk intervensi bedah terbuka yang dilakukan untuk menciptakan jalur baru bagi aliran darah. Dokter bedah akan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain—biasanya pembuluh vena dari kaki atau arteri dari dada—kemudian mencangkokkannya ke atas dan ke bawah area pembuluh darah koroner yang tersumbat. Jalur buatan ini memungkinkan darah mengalir memutar melewati bagian yang rusak, seperti membuat jalan alternatif ketika jalan utama tertutup longsor.

    Prosedur ini bersifat besar dan memerlukan pembiusan total serta penggunaan mesin jantung-paru selama operasi. Pasien biasanya harus menjalani masa pemulihan yang lebih panjang, namun hasilnya, terutama pada kasus kompleks atau penyumbatan multipel, jauh lebih tahan lama dan stabil. Penelitian klinis jangka panjang seperti SYNTAX trial menunjukkan bahwa operasi bypass menghasilkan angka kematian kardiovaskular dan kejadian serangan jantung ulang yang lebih rendah dibanding pemasangan stent, terutama untuk pasien dengan penyakit pada tiga pembuluh koroner atau pada arteri utama kiri (Mohr et al., 2013).

    Di sisi lain, terdapat metode yang lebih ringan dan cepat, yakni prosedur angioplasti dengan pemasangan stent, yang oleh masyarakat awam lebih dikenal sebagai pemasangan ring jantung. Dalam prosedur ini, dokter spesialis jantung memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh darah, biasanya melalui pergelangan tangan atau selangkangan, lalu mengarahkannya ke pembuluh koroner yang mengalami sumbatan. Di ujung kateter terdapat balon yang ditiup untuk membuka area yang menyempit, dan di tempat itu kemudian dipasanglah stent—sebuah tabung logam berbentuk jaring kecil yang berfungsi untuk menjaga agar pembuluh darah tetap terbuka.

    Perlu ditegaskan bahwa dalam dunia medis, istilah ring tidak dikenal secara resmi. Istilah tersebut hanya berkembang di masyarakat karena bentuk fisik stent menyerupai cincin kecil dari logam. Maka, ketika seseorang berkata “saya dipasang ring,” yang sebenarnya dimaksud adalah pemasangan stent koroner. Ada dua jenis utama stent yang digunakan saat ini, yakni stent logam polos (bare-metal) dan stent berlapis obat (drug-eluting stent), yang memiliki keunggulan dalam mencegah penyumbatan ulang atau restenosis.

    Pemasangan stent lebih cocok untuk pasien dengan penyumbatan ringan hingga sedang dan yang tidak memiliki komplikasi serius. Prosedur ini berlangsung singkat, hanya menggunakan bius lokal, dan pasien biasanya bisa pulang dalam 1–2 hari. Namun, pada kasus tertentu, terutama penyumbatan multipel atau pada pasien diabetes dengan risiko tinggi, efektivitas jangka panjang dari stent tidak sekuat bypass.

    Dalam sebuah webinar nasional yang diselenggarakan oleh RS Jantung Harapan Kita pada tahun 2022, Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), menyatakan bahwa keputusan untuk memilih bypass atau stent sangat tergantung pada tingkat keparahan penyumbatan. Menurutnya, “Stent cocok untuk sumbatan ringan hingga sedang, sedangkan bypass biasanya dipilih untuk kasus yang lebih kompleks, seperti penyumbatan multipel atau gagal jantung.”

    Hal yang senada ditegaskan oleh American Heart Association (AHA), yang dalam laman resmi mereka menyebutkan bahwa “angioplasty and stenting are less invasive and have shorter recovery times compared to coronary artery bypass surgery, but the long-term benefits of bypass surgery may be more durable in certain patient populations” (AHA, 2020). Ini berarti bahwa walaupun pemasangan stent lebih cepat dan mudah, efektivitas jangka panjang dari operasi bypass terbukti lebih kokoh pada kelompok pasien tertentu.

    Dalam Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tahun 2020, disebutkan bahwa stent direkomendasikan pada pasien dengan lesi tunggal dan skor risiko anatomi rendah, sementara bypass menjadi pilihan utama pada kasus penyakit tiga pembuluh besar atau pada pasien dengan skor SYNTAX tinggi.

    Sayangnya, masih banyak masyarakat yang bingung membedakan antara ring dan bypass, bahkan ada yang menyangka keduanya adalah bentuk dari tindakan yang sama. Padahal, secara teknis, stent dan operasi bypass berbeda secara fundamental. Memahami perbedaan ini menjadi penting, bukan hanya agar masyarakat mampu memahami kondisi kesehatannya sendiri, tetapi juga agar mereka dapat berdiskusi lebih efektif dengan tenaga medis, serta membuat keputusan berbasis informasi yang benar.

    Namun, terlepas dari semua kemajuan teknologi medis, baik stent maupun bypass tidak akan berarti apa-apa bila pasien tidak melakukan perubahan gaya hidup secara menyeluruh. Pengendalian kolesterol, tekanan darah, manajemen stres, olahraga rutin, berhenti merokok, dan pola makan sehat tetap menjadi pilar utama pencegahan penyumbatan ulang. Teknologi hanya bisa membuka jalan, tetapi keberlanjutan hidup yang sehat tetap bergantung pada komitmen setiap individu terhadap tubuhnya sendiri.

    Kita hidup di era teknologi canggih, namun sebagaimana halnya dalam dunia militer, peralatan canggih sekalipun tidak akan efektif jika tidak diiringi dengan disiplin dan strategi hidup yang matang. Maka dari itu, memahami prosedur seperti bypass dan stent bukanlah sekadar wacana medis, tetapi bagian dari kesadaran kolektif bahwa kesehatan jantung adalah urusan strategis bagi setiap manusia. Jantung adalah pusat kehidupan. Dan menjaga alirannya tetap lancar adalah tugas utama setiap orang yang ingin hidup panjang dan bermakna.

    Referensi:

    1. Mohr, F. W., et al. (2013). Coronary artery bypass graft surgery versus percutaneous coronary intervention in patients with three-vessel disease and left main coronary disease: 5-year follow-up of the randomized, clinical SYNTAX trial. The New England Journal of Medicine, 371(2), 1897–1907.
    2. Yusuf, S., et al. (2018). Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine (11th ed.). Philadelphia: Elsevier.
    3. American Heart Association (2020). Angioplasty and Stents. Diakses dari: https://www.heart.org
    4. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). (2020). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.
    5. Webinar Nasional RS Jantung Harapan Kita, “Tata Laksana Terkini Penyakit Jantung Koroner”, 2022. Pemaparan oleh Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), Direktur Utama Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleMenerima Hidup Sebagaimana Adanya “When Things Don’t Go Your Way”
    Next Article Mencari Ketenangan Hidup di Tengah Kegelisahan Manusia Modern
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    PERJALANAN LITERASI CHAPPY HAKIM Menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke 80

    08/07/2025
    Article

    Kemal Atatürk dan Lahirnya Republik Modern Turki

    08/07/2025
    Article

    Restorasi Meiji dan Refleksi untuk Indonesia Hari Ini

    08/07/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.