Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Perkembangan Mutakhir Konflik Iran–Israel
    Article

    Perkembangan Mutakhir Konflik Iran–Israel

    Chappy HakimBy Chappy Hakim06/29/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Bagaimana Peran PBB dan OKI

    Wilayah udara di atas Timur Tengah kembali bergolak. Asap mesiu belum sepenuhnya hilang, dan jejak rudal masih tampak samar di cakrawala yang suram. Dalam dua pekan terakhir, dunia menyaksikan babak baru yang mengejutkan dari konflik Iran–Israel, dua kekuatan regional yang terus saling mengintai dalam bayang-bayang ketegangan berkepanjangan. Namun kali ini, bukan lagi perang bayangan atau operasi senyap yang terjadi melainkan konfrontasi terbuka dengan korban jiwa nyata, infrastruktur luluh lantak, dan ketegangan global yang meningkat.

    Dimulai dari serangan Iran ke wilayah Israel sebagai balasan atas rangkaian operasi rahasia dan pemboman terhadap fasilitas militer dan nuklirnya, konflik ini berubah cepat menjadi serangan penuh skala. Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke berbagai kota Israel. Sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome dan David’s Sling, namun sebagian lainnya berhasil lolos, bahkan ada yang menghantam Rumah Sakit Soroka di Beersheba, menewaskan dan melukai warga sipil. Dunia sontak menahan napas.

    Tak tinggal diam, Israel melancarkan Operasi Rising Lion—sebuah operasi udara dan intelijen gabungan yang disebut sebagai salah satu operasi militer terbesar sejak Perang Lebanon. Sasaran utamanya: fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Jet-jet tempur siluman F-35I milik Israel—dengan dukungan pengisian bahan bakar di udara dan intelijen real-time dari Amerika Serikat menerobos jauh ke jantung Iran dan menghantam titik-titik strategis. Beberapa ilmuwan nuklir dilaporkan tewas. Tapi, seperti yang dinyatakan banyak analis pertahanan, fasilitas nuklir Iran tidak benar-benar dihancurkan, hanya tertunda beberapa bulan.

    Di sisi lain, serangan-serangan udara Israel ke dalam wilayah Iran memicu eksodus besar-besaran. Lebih dari 100.000 warga Teheran dilaporkan mengungsi ke wilayah utara, khawatir akan serangan lanjutan yang lebih dahsyat. Situasi kian kompleks ketika Iran menembakkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar. Meski sebagian besar berhasil dicegat, pesan geopolitiknya sudah sangat jelas: Iran tidak hanya sedang berperang dengan Israel, tetapi juga sedang menantang dominasi Amerika Serikat di kawasan Teluk.

    Lalu datanglah gencatan senjata. Pada tanggal 24 Juni 2025, sebuah kesepakatan penghentian tembak-menembak diumumkan, dimediasi oleh Amerika Serikat. Iran menyatakan penghentian serangan terlebih dahulu, disusul oleh Israel dalam waktu 12 jam. Tapi seperti banyak gencatan senjata lainnya di kawasan ini, ketenangan itu rapuh. Dalam waktu 24 jam setelah perjanjian, kedua pihak kembali saling menuduh telah melanggar kesepakatan. Rudal-rudal masih melesat. Pesawat tak berawak masih berputar di langit.

    Yang menarik, baik Iran maupun Israel sama-sama mengklaim kemenangan. Netanyahu menyebutnya sebagai “kemenangan strategis besar” karena berhasil menekan ambisi nuklir Iran. Sementara itu, Presiden Iran Pezeshkian menyebut keberhasilan Iran menembus pertahanan Israel sebagai bukti bahwa mereka mampu menahan tekanan dan tetap berdiri tegak. Amerika Serikat, di sisi lain, berada dalam posisi dilematis. Trump membanggakan bahwa serangan udara AS “menghancurkan” program nuklir Iran, tetapi para analis dan pejabat intelijen sendiri menyebut efeknya hanya bersifat sementara.

    Kondisi ini menyisakan banyak pertanyaan. Apakah gencatan senjata ini akan bertahan? Apakah Iran akan mempercepat program nuklirnya secara diam-diam? Dan apakah negara-negara di kawasan akan terseret ke dalam pusaran konflik yang lebih luas?

    Satu hal yang pasti, konflik ini bukan hanya tentang dua negara. Ia menyangkut stabilitas global, kredibilitas lembaga internasional, dan masa depan diplomasi nuklir dunia. Perang ini telah menunjukkan bahwa sistem pencegahan dan kerjasama global yang selama ini dibangun dengan susah payah, bisa runtuh seketika jika ego dan kekuasaan menjadi panglima.

    Sebagai negara yang selama ini konsisten menjunjung tinggi prinsip perdamaian dan kemerdekaan, Indonesia tentu tak boleh abai. Dunia internasional sedang butuh suara-suara moral yang mengingatkan bahwa perang hanya menyisakan luka, dan bahwa solidaritas kemanusiaan lebih mulia dari kepentingan geopolitik. Langit Timur Tengah memang masih bergemuruh. Tapi harapan untuk damai meski samar selalu ada, selama masih ada bangsa-bangsa yang berani berdiri dan menyuarakan kebenaran.

    Bagaimana sikap PBB dan OKI ?

    Dalam pusaran konflik terbuka antara Iran dan Israel yang baru saja mengguncang kawasan Timur Tengah, dua lembaga internasional memainkan peran penting meski dengan pendekatan yang berbeda: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Keduanya hadir membawa suara komunitas internasional, namun masing-masing bergerak dari latar dan mandat yang berbeda.

    PBB, sebagai payung besar tata dunia modern, mengambil posisi yang netral namun aktif. Sekretaris Jenderal PBB dan berbagai badan di bawah naungannya, seperti IAEA (International Atomic Energy Agency) , menyerukan penghentian tembak-menembak dan kembali ke meja perundingan. Seruan untuk menghormati hukum internasional terus digaungkan, terutama dalam konteks larangan menyerang fasilitas sipil dan nuklir yang dapat menimbulkan bencana kemanusiaan. Namun harus diakui, PBB juga terbatas dalam tindak lanjutnya, karena posisi politik di Dewan Keamanan kerap membuat resolusi konkret sulit dicapai. Dalam konteks ini, PBB lebih banyak memainkan peran penjaga norma internasional, penyeimbang melalui diplomasi, dan pelindung kerangka hukum global.

    Berbeda dengan itu, OKI tampil lebih tegas, bahkan vokal. Dalam beberapa hari setelah serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, OKI langsung menggelar pertemuan tingkat menteri luar negeri dan membentuk kelompok kontak khusus. Organisasi yang mewakili suara 57 negara Muslim ini mengecam keras serangan Israel dan Amerika Serikat, serta menyatakan dukungan penuh terhadap hak Iran untuk mempertahankan diri. OKI juga menuntut Israel agar segera bergabung dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan membuka seluruh fasilitasnya kepada pengawasan internasional. Suara OKI adalah suara politik dan solidaritas, suara yang menantang dominasi sepihak dan menyerukan keadilan strategis bagi dunia Islam.

    Dengan demikian, keduanya, PBB dan OKI berjalan pada jalur paralel. PBB dengan bahasa diplomasi global yang formal dan hati-hati, sementara OKI menggunakan bahasa solidaritas yang lantang dan taktis. Namun keduanya bertumpu pada satu landasan yang sama: bahwa kekerasan harus dihentikan, bahwa konflik ini tidak boleh dibiarkan meluas, dan bahwa solusi damai berbasis hukum dan penghormatan antarnegara adalah satu-satunya jalan keluar.

    Di tengah kekacauan yang terjadi, suara-suara ini penting untuk menjaga harapan. Karena dalam dunia yang rawan digerakkan oleh kekuatan militer, suara diplomasi dan solidaritas antarbangsa tetaplah kompas moral yang tak boleh padam.  Harapan perdamaian adalah sebuah harapan dari seluruh umat manusia di dunia.

    Jakarta 25 Juni 2025

    Chappy Hakim

    Pusat Studi Air Power Indonesia

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleSekilas Lintas Tentang Kebun Raya Bogor
    Next Article Pendelegasian Wilayah Udara
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Upaya Penulisan Ulang Sejarah dan Jejak Tragedi 1998

    07/28/2025
    Article

    F-35 , Rafale atau Pesawat Chengdu J-10

    07/28/2025
    Article

    Perang di Perbatasan Kamboja Thailand

    07/27/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.