Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Peran China dalam perang udara antara India dan Pakistan
    Article

    Peran China dalam perang udara antara India dan Pakistan

    Chappy HakimBy Chappy Hakim05/18/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Keterlibatan China dalam perang udara antara India dan Pakistan sudah tampak terutama sejak terjadinya konflik besar seperti Perang India-Pakistan 1965, 1971, dan konflik Kargil 1999.  Memang secara langsung sangat minimal atau tidak eksplisit, tetapi secara tidak langsung cukup signifikan, terutama dalam hal dukungan strategis, militer, dan politik kepada Pakistan.

    1. Perang India–Pakistan 1965 & 1971

    • Tidak ada keterlibatan langsung China dalam pertempuran udara. Namun, China secara politik dan moral mendukung Pakistan.
    • Pada 1965, saat India dan Pakistan berperang, China mengeluarkan ancaman diplomatik terhadap India, tetapi tidak sampai melakukan aksi militer.
    • China tidak memberikan bantuan udara langsung, namun dukungan logistik dan militer jangka panjang (termasuk rudal dan pesawat) kepada Pakistan berlanjut setelah konflik.

    2. Konflik Kargil 1999

    • Tidak ada keterlibatan langsung atau indikasi dukungan udara dari China kepada Pakistan.
    • Namun, dukungan teknologi dan alih teknologi militer dari China ke Pakistan sebelumnya memungkinkan Angkatan Udara Pakistan (PAF) memiliki kapabilitas pertahanan udara dan serangan balik yang lebih baik dibanding dekade sebelumnya.

    3. Kerja Sama Militer Jangka Panjang

    • Sejak tahun 1970-an dan 1980-an, China adalah pemasok utama senjata, radar, dan pesawat tempur ke Pakistan, termasuk:
      • Pesawat tempur JF-17 Thunder, yang merupakan hasil kerja sama China-Pakistan (dengan teknologi dari Chengdu Aircraft Corporation).
      • Sistem radar dan rudal pertahanan udara buatan China.
    • Hal ini secara tidak langsung berpengaruh besar terhadap kesiapan PAF dalam menghadapi IAF (Indian Air Force).

    4. Konflik Balakot 2019 (post-Uri)

    • Ketegangan udara tinggi terjadi pasca serangan Balakot dan dogfight antara F-16 Pakistan dan MiG-21 India.
    • Tidak ada bukti keterlibatan China secara langsung, namun banyak analis menilai kesiapan PAF sebagian besar didukung oleh platform buatan China dan latihan bersama militer China-Pakistan.

    Sekali lagi memang China tidak terlibat langsung dalam perang udara India-Pakistan, tetapi berperan penting sebagai pemasok kekuatan udara Pakistan dan mitra strategis utama dalam pengembangan pertahanan, termasuk jet tempur dan teknologi radar. Keterlibatan China lebih bersifat jangka panjang dan struktural dibanding taktis di medan tempur.

    Keterlibatan China dalam Konflik Udara India-Pakistan 2025

    1. Penggunaan Jet Tempur J-10C oleh Pakistan

    Pakistan mengandalkan jet tempur J-10C buatan China dalam operasi udara melawan India. Jet ini dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara PL-15E, yang memiliki jangkauan sangat jauh dan kecepatan tinggi. Dalam pertempuran, J-10C dilaporkan berhasil menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk Rafale dan Su-30MKI. (Newsweek+2Wikipedia+2APNews+2ArmyRecognition+1Wikipedia+1AP News+1Reuters+1)

    2. Debut Tempur Rudal PL-15E

    Rudal PL-15E yang dipasang pada J-10C digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran nyata. Puing-puing rudal ini ditemukan di wilayah Hoshiarpur, Punjab, India, menandakan efektivitasnya dalam konflik. (ArmyRecognition+3Wikipedia+3Wikipedia+3Wikipedia+1Army Recognition+1)

    3. Sistem Radar dan Pertahanan Udara Buatan China

    India menargetkan sistem radar Pakistan yang diduga buatan China dalam serangan udara mereka. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur pertahanan udara Pakistan sangat bergantung pada teknologi China. (South China Morning Post)

    4. Pengumpulan Intelijen oleh China

    China memanfaatkan konflik ini untuk mengumpulkan intelijen militer dari kedua belah pihak. Dengan jaringan satelit dan kapal risetnya, China memantau pergerakan militer India dan Pakistan, serta mengumpulkan data dari pertempuran udara yang terjadi.( Reuters )

    Dampak Strategis dan Geopolitik

    • Uji Coba Lapangan untuk Senjata China: Konflik ini menjadi ajang pembuktian bagi efektivitas senjata buatan China, seperti J-10C dan PL-15E, dalam menghadapi teknologi Barat yang digunakan India.(Financial Times+5Wikipedia+5Wikipedia+5)
    • Peningkatan Ketergantungan Pakistan: Keberhasilan penggunaan teknologi China dalam konflik ini memperkuat hubungan militer antara Pakistan dan China, serta meningkatkan ketergantungan Pakistan pada peralatan militer China.
    • Kekhawatiran Global: Eskalasi konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan perang nuklir antara dua negara bersenjata nuklir. Beberapa negara, termasuk China, menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik melalui diplomasi. (The Sun)

    Sebagai catatan, Pada tahun 2025, meskipun China tidak terlibat langsung dalam pertempuran udara antara India dan Pakistan, peranannya sangat signifikan melalui dukungan teknologi militer canggih kepada Pakistan. Konflik ini tidak hanya menguji kemampuan tempur senjata buatan China tetapi juga memperkuat posisi China sebagai pemain utama dalam dinamika keamanan Asia Selatan.

    Konflik antara India dan Pakistan terkait Kashmir menawarkan potensi panen intelijen yang kaya bagi China dalam persaingannya sendiri dengan India, karena China dapat mengumpulkan data dari jet tempur dan senjata lain yang digunakan Pakistan dalam pertempuran.

    Para analis keamanan dan diplomat menyatakan bahwa modernisasi militer China telah mencapai tingkat di mana mereka memiliki kemampuan untuk secara mendalam memantau tindakan India secara real-time dari instalasi di perbatasan, armada di Samudra Hindia, serta dari luar angkasa.

    “Dari perspektif intelijen, ini adalah sasaran langka yang sangat berharga tepat di perbatasan China, melibatkan salah satu calon musuh utama,” kata analis keamanan yang berbasis di Singapura, Alexander Neill.

    Dua pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa sebuah jet tempur J-10 buatan China milik Pakistan menembak jatuh setidaknya dua pesawat militer India, salah satunya adalah jet tempur Rafale buatan Prancis. India belum mengakui kehilangan pesawat apa pun, sementara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Pakistan telah mengonfirmasi penggunaan pesawat J-10, namun tidak memberikan komentar terkait jenis rudal atau senjata lain yang digunakan.

    Demikianlah sejauh ini, keterlibatan China dalam perang udara Pakistan India yang dapat dipantau dari beberapa sumber yang layak dipercaya.   Sampai dimana gerangan perkembangan perang udara Pakistan India dalam waktu dekat mendatang, dipastikan tidak akan terlepas dari bayangan teknologi dirgantara China pada teater perang itu.

    Jakarta 10 Mei 2025

    Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleGencatan Senjata India–Pakistan 2025
    Next Article Perubahan Struktur Global, Tantangan Negara Berkembang, dan Peluang Strategis Indonesia
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Teori Ketergantungan: Sebuah Tafsir Neo-Marxis dalam Studi Politik Global

    05/18/2025
    Article

    Bayangan Tekanan Asing dan Dinamika Dalam Negeri Pada Proses Pengambilan Keputusan

    05/18/2025
    Article

    Menyusun Disertasi Ilmu Politik

    05/18/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.