web stats
AviationDefense and SecurityEducationMemoriesOpinion

Panglima Angkatan Udara Omar Dani

          Omar Dani mungkin nama yang paling dikenal orang ketika membicarakan tentang Angkatan Udara Republik Indonesia.   Laksamana Madya Udara (istilah pangkat bintang 3 ketika itu) Omar Dani adalah Pilot Angkatan Udara lulusan sekolah penerbang di Amerika Serikat tahun 1951.   Lulusan Academy of Aeronatics TALOA (Trans Ocean Airline Oakland Airport, California) Amerika Serikat.   Omar Dani juga merupakan Perwira Angkatan Udara lulusan Royal Air Force Staff College, Andover Inggris.   Nama Omar Dani sangat dikenal karena sebagai Panglima Angkatan Udara dengan kekuatan terbesar dibelahan bumi selatan ketika itu dianggap terlibat G-30 S PKI dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahmilub (Mahkamah Militer Luar Biasa) yang mengadilinya pada 25 Desember 1966.  Konon yang memberatkan hukuman Omar Dani adalah karena pernyataannya yang tegas dan lugas di hadapan Mahkamah, bahwasanya dia bertanggung jawab penuh terhadap seluruh Anggota AURI yang dinyatakan terlibat langsung atau tidak langsung dengan Gerakan G-30 S.  Sebuah sikap ksatria yang penuh tanggung jawab dalam menjalani kepemimpinannya.   Sebuah sikap yang langka di negeri ini. Tahun 1980 hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup.     Pada tanggal 15 Agustus 1995 ia dibebaskan setelah selama 29 tahun hidup terkurung dalam penjara.   Omar Dani meninggal dunia pada tahun 2009 di usia 85 tahun.

          Dalam berbagai pembicaraan dengan banyak orang  awam, selama ini walau saya sudah pensiun 18 tahun lamanya dari Angkatan Udara, masih saja banyak yang bertanya kepada saya ihwal Omar Dani.   Minggu lalu seorang anak muda tidak hanya bertanya tentang Omar Dani akan tetapi juga bertanya apakah saya sempat bertemu dengan Omar Dani.   Pertanyaan yang biasa saja karena dia mengetahui perbedaan usia saya dengan Omar Dani cukup jauh, yaitu saya lebih muda 23 tahun.  

          Saya bertemu dengan Omar Dani pada awal tahun 2002 dan sejak berjumpa saya cukup sering berinteraksi dengan beliau.   Omar Dani sangat tertarik pada masalah masalah kemanusiaan ,manajemen dan kepemimpinan  serta Officership.   Dari rentang panjang bergaul dengan Omar Dani topik bahasan tentang politik sangat minim, kecuali yang bersinggungan erat dengan masalah Leadership dan kedirgantaraan.   Salah satu yang selalu saya ingat adalah, keluhan Omar Dani yang berulang ulang tentang namanya yang selalu ditulis sebagai Omar Dhani.   Saya tidak tahu dari mana orang menambahkan huruf h pada nama saya, ujarnya sering sekali.   Nama saya Omar Dani, bukan Omar Dhani katanya.   Berbincang santai dengan beliau selalu menarik dan tidak pernah kehabisan topik basahan.   Kesan saya beliau adalah sosok militer professional sekaligus militer intelektual.   Guratan usia lanjut diwajahnya sama sekali tidak menggambarkan penderitaan seseorang yang pernah mendekam 29 tahun dalam penjara.   Sorotan tajam matanya merefleksikan semangat tinggi dalam dirinya.   Sosok orang yang survive dari penderitaan puluhan tahun lamanya.   Tidak pernah secuil pun Omar Dani bercerita tentang orang orang yang memusuhinya, tentang orang orang lawan politiknya

          Ketika saya menulis otobiografi berjudul Dari Segara ke Angkasa di penghujung masa dinas di Angkatan Udara, beliau berkenan membuat tulisan tentang apa pendapat beliau terhadap saya dari kesannya selama kami berdua berinteraksi.   Interaksi antar Senior dengan Juniornya, antar perwira muda dengan mentornya

Berikut ini kutipan tiulisan beliau di buku Dari Segara ke Angkasa :

 

Chappy Hakim dengan Kelengkapannya :

KSAU Marsekal TNI Chappy Hakim bisa disebut sebagai contoh pemimpin yang lengkap.   Kelengkapan yang dimaksud adalah adanya tiga unsur dalam diri Marsekal Chappy Hakim, yaitu Intelectual Quotient, Emotional Quotient dan Spiritual Quotient.   Tidak banyak orang yang memiliki ke tiga kelengkapan itu.   Hanya melalui jalan yang panjang seseoarang bisa melengkapi dirinya dengan ke tiga hal tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya, Marsekal Chappy Hakim dapat dikatakan sukses.   Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena Marsekal Chappy Hakim, entah dengan sadar atau tidak, telah menghadirkan tiga kelengkapan tersebut diatas dalam menjalankan tugas sehari hari.   Antara lain beliau telah meningkatkan profesionalisme TNI AU sehingga TNI AU menjadi lebih efektif dan efisien dengan cara melakukan peremajaan personil dam materiel.

Dalam mengembangkan kemampuan personil selaku KSAU Marsekal Chappy Hakim antara lain mewajibkan setiap skadron menulis buku mengenai unitnya masing masing.   Hal ini mau tidak mau mengharuskan si penulis untuk membaca dan berpikir secara rasional dan logis, dua kelemahan bangsa kita.

Berkurangnya perbekalan/materiel karena usia atau kecelakaan dengan cepat dapat diatasi.   Tatkala wilayah Republik Indonesia dilewati sebuah kapal induk suatu negara adi kuasa tanpa pemberitahuan kepoda pihal RI dengan cepat KSAU Marsekal Chappy Hakim memberi perintah untuk meng-intercept pesawat-pesawat dari kapal induk asing tersebut, walaupun KSAU tahu bahwa jumlah pesawat yang dimiliki negara asing tersebut jauh lebih banyak dari pada pesawat yang dimiliki TNI AU. Tindakan TNI AU yang cepat ini diambil demi kehormatan bangsa dan negara, pula demi harga diri TNI AU.  Suatu “Character Building” atau pembentukan watak yang di ajarkan oleh Presiden pertama kita Bung Karno.

Ketika musibah gempa hebat dengan gelombang pasang tsunami yang dahsyat melanda Aceh dan Sumatera Utara di penghujung tahun 2004 dengan segera Marsekal Chappy Hakim melakukan pengerahan seluruh kemampuan angkutan udara, pesawat Hercules, Fokker dan lain lain dikerahkan untuk mengangkut dengan cepat barang barang dan personel yang dibutuhkan ke daerah musibah di Aceh dan Sumatera Utara.   Bahkan ketika para pejabat berkunjung ke daerah yang terkena musibah dengan segala acara protokoler yang begitu merepotkan berbagai pihak, dengan “biasa” Marsekal Chappy Hakim berada di sana, menerbangkan pesawat sendiri dan mengangkut para pengungsi keluar dari Aceh.   Rasa perduli pada sesame manusia, tingkat peri kemanusiaan tanpa pamrih telah diperlihatkan oleh pemimpin TNI AU.

Hal hal diatas yang tampak sebagai hal hal yang “kecil” dan “biasa” telah dilakukan Marsekal Chappy Hakim tanpa pretensi apa apa.  Demikian pula ketika urusan militer dia padukan dengan music di setiap kesempatan yang memungkinkan.   Seakan semuanya itu mengalir begitu saja tanpa memikirkan imbalan, sanjungan, sambutan serta kehebohan dan hingar bingar keduniawian.   Itulah yang saya maksud di awal tulisan ini, yang merupakan komentar saya mengenai KSAU Marsekal Chappy Hakim yang saya sebut memiliki tiga kelengkapan yaitu intellectual, emotional dan spiritual quotient yang tinggi.

Sebagai penutup, tidak berlebihan bila saya katakan bahwa Marsekal Chappy Hakim is a pilot, leader, good mixer, dynamic person, sportsman, musician, writer, thinker, innovator, practical idealist, having many friends,  having a happy and harmonious family lifa, awlways well dressed and manly handsome.

Saya tahu bahwa Marsekal Chappy Hakim menyadari bahwa semua itu tidak lain dan tidak bukan adalah karena DIA belaka.   Karena itu ketika dia memadukan profesionalisme, empati dan pengabdian yang dirasakan pada bakti ke Aceh, semua dilakukan secara wajar dan biasa saja. What a real man !

Jakarta 13 Januari 2005

 

 

Demikian sekelumit kisah terkait  Panglima Angkatan Udara Omar Dani yang namanya dikenal luas sebagai akibat gejolak politik di tahun 1965.   Huru hara dari sebuah proses perebutan kekuasaan dari sekelompok atau golongan tertentu yang tercatat sepanjang sejarah sebagai gejolak yang banyak memakan korban nyawa manusia.  Samuel Huntington mengatakan dinamika yang selalu akan terjadi sebagai akibat dari para businessman yang gigih mencari uang dan para politisi yang tidak mengenal lelah mencari kekuasaan.   Dinamika yang kerap kali dapat dengan mudah meninggalkan tata krama, etika dan apa saja termasuk  tentang nilai nilai moral kepribadian seseorang.

Jakarta 30 November 2023

Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button