counter create hit
AviationDefense and SecurityOpinion

Para Pionir Ahli Strategi Perang Udara

How the Wright Brothers Conquered the Skies with Data - Atlan | Humans of Data          Sejak Wright Brothers berhasil menerbangkan pesawat terbang pertama di dunia, maka kancah medan perang udara berubah secara drastis.   Walau domain udara telah digunakan sebagai sarana dalam perang menggunakan balon sejak tahun 1794 (Army Baloon Unit di Perancis) akan tetapi kancah medan perang udara menjadi lebih menentukan sejak pesawat terbang berhasil dibuat orang.   Pesawat terbang memang telah merubah seluruh aspek kehidupan manusia di permukaan bumi, terutama dalam penggunaannya di medan perang.

          Setidaknya dikenal 4 orang Jenderal / Marsekal yang mengukir sejarah dengan pemikiran pemikirannya dalam taktik dan strategi perang udara.   Mereka adalah   

Giulio Douhet - Alchetron, The Free Social Encyclopedia

General Giulio Dauhet (1869 – 1930) Komandan Pertama Unit Udara Angkatan Darat Italia, lulusan Modena Military Academy.  Dikenal luas dengan buku yang ditulisnya tentang strategi perang udara berjudul The Command of The Air.  

File:Major General Hugh Trenchard.jpg - Wikimedia Commons

Berikutnya adalah Marshal of the Royal Air Force Hugh Montague Trenchard, 1st Viscount Trenchard GCB, OM, GCVO, DSO         (1873 – 1956).   Marsekal Hugh Trenchard adalah seorang Perwira Kerajaan Inggris yang membangun RAF, Royal Air Force sebagai sebuah Angkatan Udara Kerajaan  pada tahun 1918.  Sebagai penghargaan tinggi atas jasa jasanya, Marshal Hugh Trenchard dikenal sebagai Bapak Angkatan Udara Kerajaan Inggris atau   Father of the Royal Air Force.

Billy Mitchell - Wikipedia

William Lendrum Mitchell atau Billy Mitchell (1879 – 1936), merupakan pionir yang radikal tentang strategi penggunaan kekuatan udara di Amerika Serikat.   Banyak bertentangan dengan para pemikir militer lainnya mengenai strategi dan taktik memenangkan perang. Billy Mitchel bersikeras bahwa hanya kekuatan udara yang dapat memenangkan perang.  Meski banyak ditentang namun pada akhirnya teori teori mengenai perang udara dari Billy Mitchell memperoleh penghargaan dan respek dari kalangan militer Amerika Serikat khususnya Angkatan Udara.   Billy Mitchell bahkan dihormati sebagai Father of USAF United State Air Force yang antara lain  pernah bertugas atau menduduki jabatan sebagai Commander All American Air Combat Unit.

Why was the development of long-range bombers such as the Ju-89 stopped even though they would have made German military operations more effective? - Quora

Generallieutnant Walther Wever, Komandan Luftwaffe Angkatan Udara Jerman pada era sebelum perang dunia kedua.  Jenderal Walther adalah Perwira yang mengembangkan banyak teori teori dalam penyusunan strategi perang udara.   Dia pendukung berat pemikiran dari Giulio Dauhet dalam pengembangan teori pengeboman strategis dalam upaya yang cepat untuk memenangkan perang.

Dengan kemajuan teknologi, maka penggunaan kekuatan udara untuk kepentingan militer juga berkembang dengan pesat.   Dari demikian banyak perkembangan yang terjadi maka pemikiran tentang penggunaan kekuatan udara sebagian besar befokus pada tulisan Giulio Dauhet yang dituangkan dalam bukunya yang sangat terkenal The Command of the Air.   Giulio Dauhet bahkan banyak dikatakan lebih dikenal luas di Amerika dan negara negara barat lainnya dibanding dengan di Italia negerinya sendiri.   Pemikiran pemikiran Sang Jenderal Italia ini telah mengantar Amerika Serikat dan negara sekutu NATO mengembangkan kekuatan besar dalam membangun sebuah Angkatan Udara.   Amerika Serikat bahkan memiliki jargon terkenal Global Vigilance, Global Reach, Global Power yang sebagian besar bersandar pada kekuatan strategis unsur Angkatan udaranya.   Jargon yang sangat melekat dengan doktrin yang tercantum dalam buku Giulio Dauhet The Command of the Air.

Pengembangan teori teori dan banyak kajian dalam penggunaan kekuatan udara  yang diiringi kemajuan teknologi dirgantara telah membuat kekuatan udara yang biasa dikenal sebagai Angkatan Udara menjadi sebuah fenomena yang sangat mencengangkan dunia.   Penggunaan sebuah kekuatan udara telah terbukti tidak hanya dapat memberikan jaminan besar akan memenangkan perang, akan tetapi juga bahkan telah terbukti pula dapat dengan seketika menghentikan jalannya perang dunia kedua.   Bom atom yang dijatuhkan pesawat AS di Hiroshima dan Nagasaki telah membuat Jepang serta merta bertekuk lutut dan perang dunia berhenti dengan sendirinya.   Daya hancur yang tidak terkirakan sebelumnya telah membuat umat manusia disadarkan tentang sebuah senjata yang kemudian dikenal sebagai senjata pemusnah masal.   Dapat diramalkan jika saat ini terjadi perang dunia ketiga maka tidak mustahil predikat sebagai pemusnah masal akan berlaku.  

Korsel: Korut Tembakkan 4 Rudal Jelajah | Republika Online

Tidak itu saja, sejak mulai digunakannya senjata udara maka sifat perang yang semula hanya akan terjadi dalam dua dimensi secara horisontal, maka kini peperangan terjadi dalam format multi dimensi yang horisontal dan vertikal.   Perang, dimana  sang musuh ternyata dapat datang dari berbagai penjuru, datang dari “omni-directional point” Ancaman serangan dapat datang dari mana saja, sehingga istilah garis depan dan garis belakang dalam sebuah pertempuran telah menjadi kadaluwarsa.   Perang kemudian telah menemukan bentuknya yang baru yaitu perang total atau total war.   Dalam bukunya The Command of the Air Giulio Dauhet mengatakan bahwa : War is no longer a clash between armies but is clash between nation, between whole population.   Perang telah berubah menjadi sebuah Total War yang dengan sendirinya sangat membutuhkan sistem pertahanan yang total juga sifatnya, Total Defence.   Tidak itu saja , karena pada hakikatnya War will begin in the air.  Everyone will be trying to get advantage of surprise.  He who is unprepared is lost.   Itu semua terjadi dalam setiap perang udara sepanjang sejarah.

Domain udara tidak hanya memberikan keuntungan dalam daya jangkau penglihatan yang lebih luas, akan tetapi juga memberikan ruang gerak yang jauh lebih lebar dibanding dengan wilayah daratan dan perairan.   Itulah semua butir butir pemikiran dari para ahli strategi perang udara sejak awal perang dunia pertama hingga menjelang berkahirnya masa perang dunia kedua.   Kedepan tentu saja tantangan akan menjadi lebih meluas lagi dengan datang nya era Cyber World dengan ciri ciri khasnya Artificial Intelligence dan Autonomous System.

 

Jakarta 27 Maret 2023

Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button