Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Pesawat Kecil Mendarat Darurat di Karawang
    Article

    Pesawat Kecil Mendarat Darurat di Karawang

    Chappy HakimBy Chappy Hakim11/24/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Lima Orang Selamat

    Sebuah pesawat ringan bermesin tunggal mendarat darurat di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jumat siang 21 November 2025. Pesawat jenis GippsAero GA8 Airvan dengan nomor registrasi PK-WMP itu mendarat keras di tengah sawah dan berhenti dalam posisi hidung menukik, namun lima orang di dalamnya dilaporkan selamat. Pesawat tersebut dioperasikan oleh BRO Skydive Indonesia, sebuah perusahaan wisata terjun payung yang berbasis di Tangerang. Saat insiden terjadi, pesawat tidak sedang membawa penerjun, melainkan menjalani penerbangan operasional dari Tangerang menuju Cirebon. Di tengah penerbangan, pilot melaporkan adanya gangguan pada mesin hingga pesawat kehilangan tenaga. Warga sekitar Desa Kertawaluya menyaksikan pesawat terbang rendah dan berputar-putar sesaat sebelum mendarat darurat di petak sawah kosong. Tak lama kemudian, aparat kepolisian, TNI, petugas pemadam, dan unsur SAR tiba di lokasi, mengevakuasi lima awak dan penumpang yang berada di dalam pesawat. Mereka dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan, sementara badan pesawat diberi garis polisi.

    Pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerusakan pesawat terlihat cukup signifikan pada bagian hidung dan roda pendaratan, namun tidak terjadi kebakaran besar. Lokasi kejadian diamankan untuk kepentingan investigasi dan mencegah warga mendekat terlalu dekat ke badan pesawat. Otoritas penerbangan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selanjutnya dijadwalkan melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap pesawat, rekam jejak perawatan, serta memintai keterangan pilot dan kru guna memastikan penyebab pasti insiden pendaratan darurat ini. GippsAero GA8 Airvan adalah pesawat utilitas ringan buatan Australia, bermesin tunggal, dengan konfigurasi sayap tinggi (high wing) dan kapasitas hingga delapan orang termasuk pilot. Pesawat jenis ini dirancang sebagai “kuda beban” serbaguna, mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek, serta lazim dipakai untuk penerbangan perintis, charter, pengangkutan kargo ringan, hingga operasi skydiving.

    Pesawat PK-WMP yang mendarat darurat di Karawang ini dioperasikan oleh BRO Skydive Indonesia. Dalam operasi sehari-hari, perusahaan tersebut memanfaatkan pesawat ringan untuk membawa penerjun payung pada ketinggian tertentu, sekaligus untuk penerbangan pemindahan (ferry flight) dan operasional lainnya. Saat insiden terjadi di Karawang, pesawat sedang menjalani penerbangan dari Tangerang menuju Cirebon. Ini bukan penerbangan penumpang berjadwal komersial, melainkan penerbangan operasional dengan lima orang di dalamnya: pilot, kopilot/kru, dan beberapa personel terkait operasi pesawat. Dengan demikian,  pesawat yang mengalami kecelakaan  adalah pesawat terbang GippsAero GA8 Airvan PK-WMP, dioperasikan oleh BRO Skydive Indonesia, dan pada saat kejadian sedang dalam misi penerbangan operasional/pemindahan dari Tangerang ke Cirebon, bukan sedang dalam misi menerbangkan penerjun maupun penumpang umum. Dari sudut pandang keselamatan penerbangan, insiden di Karawang ini memperlihatkan beberapa hal penting. Pertama, betapa krusialnya keputusan dan keterampilan pilot (airmanship) dalam situasi darurat. Ketika pesawat mengalami kehilangan tenaga mesin (loss of power), pilihan realistis yang tersedia adalah mencari area terbuka dan relatif aman untuk pendaratan darurat. Sawah kosong jauh lebih aman dibanding memaksa pesawat tetap terbang di atas permukiman atau jalan raya yang padat.  Kedua, kasus ini mengingatkan bahwa penerbangan non-berjadwal dengan pesawat kecil seperti ferry flight, penerbangan perintis, atau penerbangan skydiving, menyimpan risiko yang mungkin tidak banyak diperhatikan publik. Pesawat-pesawat kecil inilah yang sering bekerja di “pinggiran” sistem penerbangan nasional, dari mengangkut penerjun sampai menjangkau daerah terpencil, dan karena itu pengawasan perawatan, kelaikudaraan, serta kompetensi pilot menjadi faktor yang sangat menentukan.  Berikutnya, pada fase awal pasca kejadian, informasi biasanya didominasi oleh keterangan saksi dan pernyataan singkat aparat. Di titik ini, kehati-hatian mutlak diperlukan. Menyimpulkan penyebab kecelakaan hanya dari foto, video singkat, atau kesaksian awam berpotensi memunculkan spekulasi yang menyesatkan, baik untuk publik maupun untuk reputasi operator dan pilot.

    Dari keterangan awal polisi dan otoritas lokal, ada beberapa poin utama yang dapat dicatat. Pertama, pihak kepolisian menegaskan bahwa pesawat melakukan pendaratan darurat di area persawahan Desa Kertawaluya dan bahwa tidak ada korban jiwa. Lima orang di dalam pesawat dilaporkan selamat dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan medis. Hal ini menjadi garis besar pesan resmi bahwa insiden dikategorikan serius, tetapi tanpa korban meninggal. Kedua, aparat menjelaskan bahwa indikasi awal mengarah pada gangguan teknis pada mesin yang menyebabkan pesawat kehilangan tenaga. Istilah yang digunakan adalah “kehilangan daya” atau loss of power, sehingga pilot tidak lagi dapat mempertahankan penerbangan normal dan memutuskan untuk mendarat darurat. Namun, penjelasan ini masih bersifat indikatif, bukan kesimpulan akhir. Ketiga, polisi memasang garis polisi di sekitar badan pesawat, menutup area dari kerumunan warga, dan menyatakan bahwa penanganan lebih lanjut akan melibatkan otoritas terkait di bidang transportasi udara. Hal ini sejalan dengan prosedur baku bahwa setiap kecelakaan atau insiden serius penerbangan sipil harus ditangani oleh lembaga investigasi keselamatan, dalam hal ini KNKT, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan pihak operator. 

    Selanjutnya, pihak berwenang pada prinsipnya menyampaikan dua pesan kunci kepada publik, yakni  agar masyarakat tidak berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan sebelum hasil investigasi keluar. Dijelaskan , bahwa proses investigasi akan dilakukan sesuai standar keselamatan penerbangan sipil, dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat, dokumen perawatan, jalannya penerbangan, dan keterangan pilot maupun kru. Dengan konstruksi penjelasan seperti ini, otoritas berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan publik untuk memperoleh informasi dan kewajiban profesional untuk hanya menyampaikan kesimpulan teknis yang berbasis fakta dan analisis ilmiah, bukan perkiraan semata.

    Jakarta  24 November 2025

    Chappy Hakim

    Pusat Studi Air Power Indonesia

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleTragedi Tejas di Dubai
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Tragedi Tejas di Dubai

    11/23/2025
    Article

    Band Timutiwa di California

    11/23/2025
    Article

    KNKT dan NTSB dalam Kasus SilkAir 185

    11/23/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.