Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Geopolitik Asia Tenggara
    Article

    Geopolitik Asia Tenggara

    Chappy HakimBy Chappy Hakim09/14/2025No Comments5 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Peran Kunci Indonesia dalam Peta Keamanan Global

    Dunia belakangan ini tengah berada dalam fase yang oleh banyak pengamat disebut sebagai global disorder. Tatanan internasional yang selama beberapa dekade relatif stabil di bawah hegemoni pasca Perang Dingin kini terguncang oleh berbagai krisis multidimensional. Rivalitas geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin menajam, bukan hanya dalam aspek militer, tetapi juga dalam teknologi, ekonomi, dan pengaruh politik. Konflik bersenjata di berbagai kawasan, mulai dari invasi Rusia ke Ukraina hingga eskalasi di Timur Tengah, menjadi bukti nyata rapuhnya sistem keamanan kolektif dunia.  Selain faktor geopolitik, dunia juga diguncang oleh krisis non-tradisional. Pandemi global meninggalkan jejak kerentanan ekonomi yang panjang, ditambah dengan perubahan iklim yang memicu bencana lintas batas dan perebutan sumber daya. Gangguan rantai pasok internasional, disrupsi energi, serta ketidakpastian pasar global semakin memperburuk ketidakstabilan. Bersamaan dengan itu, gelombang populisme dan nasionalisme sempit menantang multilateralisme, memicu proteksionisme, dan menggerus kepercayaan pada institusi internasional.  Situasi ini menandai pergeseran dari world order yang relatif tertata menuju sebuah era ketidakpastian, di mana konflik tradisional bercampur dengan ancaman baru yang bersifat asimetris, siber, dan hibrida. Konteks inilah yang menuntut peran lebih besar dari negara-negara kunci di kawasan strategis, termasuk Asia Tenggara. Indonesia, dengan posisinya sebagai negara kepulauan terbesar dan motor ASEAN, dituntut tampil sebagai jangkar stabilitas dan jembatan dialog di tengah pusaran global disorder yang semakin kompleks.

    Posisi Geostrategis Indonesia

    Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau, membentang di garis khatulistiwa. Wilayah udara dan lautnya meliputi jalur komunikasi maritim internasional (SLOC) yang menghubungkan Asia Timur dengan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai pengendali salah satu kawasan paling krusial bagi stabilitas perdagangan global, termasuk distribusi energi dari Teluk Persia menuju Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Dengan demikian, stabilitas Indonesia otomatis berhubungan langsung dengan stabilitas energi dan perdagangan dunia.

    Peran Indonesia dalam ASEAN dan Indo-Pasifik

    Sejak berdirinya ASEAN pada tahun 1967, Indonesia selalu menjadi motor utama diplomasi kawasan. Konsep ASEAN Way yang menekankan musyawarah, konsensus, dan non-intervensi banyak dipengaruhi oleh tradisi diplomasi Indonesia. Di tengah rivalitas AS–Tiongkok, Indonesia memainkan peran penyeimbang, mendorong agar ASEAN tetap relevan sebagai poros stabilitas regional. Selain itu, Jakarta aktif menggaungkan konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai alternatif dari rivalitas blok-blok besar, menekankan kerja sama inklusif daripada konfrontasi. Ancaman keamanan non-tradisional, seperti perompakan, terorisme, penyelundupan, serta konflik klaim di Laut Tiongkok Selatan, membuat peran Indonesia dalam keamanan maritim semakin penting. Walaupun Indonesia bukan claimant state utama di Laut Tiongkok Selatan, posisinya sebagai negara yang berbatasan langsung dengan jalur tersebut menuntut keterlibatan aktif. Indonesia mengedepankan pendekatan diplomasi sekaligus memperkuat kemampuan TNI AL dan TNI AU dalam menjaga kedaulatan, khususnya di Natuna Utara. Langkah ini mempertegas pesan bahwa Indonesia siap menjaga keterbukaan jalur laut bagi kepentingan global.

    Peran Global Indonesia

    Selain peran regional, Indonesia juga membawa kepentingan strategis ke forum global. Sebagai anggota G20, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, serta penduduk keempat terbesar di dunia, Indonesia dipandang sebagai swing state dalam tatanan geopolitik. Dalam isu keamanan global, Indonesia aktif dalam misi perdamaian PBB, menjadi salah satu kontributor pasukan terbesar dari Asia. Diplomasi Indonesia berusaha memadukan kepentingan negara berkembang dengan stabilitas global, mengusung nilai bebas aktif yang terus relevan hingga kini. Meski demikian, Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan kemampuan pertahanan udara dan maritim, kerentanan terhadap pengaruh eksternal, serta dinamika politik domestik seringkali menjadi faktor yang menghambat proyeksi kekuatan. Namun, dengan visi menuju Indonesia Emas 2045, negeri ini berpotensi meningkatkan kapasitas hard power melalui modernisasi militer, sekaligus memperluas soft power lewat diplomasi budaya, ekonomi, dan lingkungan. Jika konsisten, Indonesia dapat menjadi jangkar stabilitas di Asia Tenggara dan salah satu pilar penting dalam arsitektur keamanan global.

    Demikianlah, mala di tengah era global disorder, Asia Tenggara menjadi kawasan yang semakin vital dalam peta geopolitik dunia. Indonesia, dengan segala keunggulan geografis, politik, ekonomi, dan demografisnya, menempati posisi strategis sebagai penyeimbang (balancing power) dan penjaga stabilitas kawasan. Peran ini tidak hanya penting bagi ASEAN, tetapi juga bagi sistem keamanan global yang lebih luas. Dengan memperkuat pertahanan nasional, memperdalam diplomasi multilateral, serta memadukan hard power dan soft power, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil sebagai kekuatan penengah yang mampu menghubungkan kepentingan negara besar dengan kebutuhan stabilitas kawasan. Di tengah pusaran ketidakpastian, Indonesia bukan hanya sekadar aktor regional, melainkan salah satu pilar utama dalam menjaga keseimbangan dunia.

    Daftar Pustaka

    Acharya, Amitav. Constructing a Security Community in Southeast Asia: ASEAN and the Problem of Regional Order. London: Routledge, 2014.

    Buszynski, Leszek. Southeast Asia and the Rise of China: The Search for Security. London: Routledge, 2010.

    Caballero-Anthony, Mely. Regional Security in Southeast Asia: Beyond the ASEAN Way. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2005.

    Emmers, Ralf. Geopolitics and Maritime Territorial Disputes in East Asia. London: Routledge, 2010.

    Gindarsah, Iis, and Johanes Herlijanto (eds.). Indonesia’s Strategic Culture and Defense Policy. Jakarta: CSIS Indonesia, 2018.

    Indrawan, Moch Faisal Karim, et al. Indonesian Foreign Policy and the Dilemma of Interdependence. Singapore: Palgrave Macmillan, 2022.

    Kaplan, Robert D. Asia’s Cauldron: The South China Sea and the End of a Stable Pacific. New York: Random House, 2014.

    Leifer, Michael. Indonesia’s Foreign Policy. London: Routledge, 2009.

    Sukma, Rizal. Indonesia and the Security of Southeast Asia. London: Routledge, 1995.

    Weatherbee, Donald E. International Relations in Southeast Asia: The Struggle for Autonomy. Singapore: ISEAS–Yusof Ishak Institute, 2019.

    Jakarta 12 September 2025

    Chappy Hakim   Pusat Studi Air Power Indonesia

    Disusun, dirangkum dari berbagai sumber dan AI

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleDari Tjililitan ke Halim Perdanakusuma
    Next Article Little Joe “El Tejano”
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Bandung dan Jejak Depo Logistik AURI

    09/14/2025
    Article

    Perkembangan Terakhir Pembunuhan Charles Kirk

    09/14/2025
    Article

    Little Joe “El Tejano”

    09/14/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.