Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Biography
    • Photo
    • Books CH
    • Video
    • Around The World
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Chappy HakimChappy Hakim
    Subscribe
    Chappy HakimChappy Hakim
    Home»Article»Timur Tengah Menjadi Panggung Global: Iran, Israel, dan Langkah Amerika
    Article

    Timur Tengah Menjadi Panggung Global: Iran, Israel, dan Langkah Amerika

    Chappy HakimBy Chappy Hakim06/27/2025Updated:06/27/2025No Comments4 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Oleh: Chappy Hakim
    Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia

    Konflik di Timur Tengah kembali mencapai alur yang menuju titik kulminasi. Langit Iran dan Israel bergantian menyala, bukan oleh kembang api kemenangan, melainkan oleh kilatan rudal dan dentuman bom presisi. Dunia pun terhenyak saat Amerika Serikat, dalam sebuah langkah yang dinilai banyak pihak sebagai intervensi terbuka, melancarkan Operation Midnight Hammer yaitu serangan udara ke tiga situs nuklir strategis Iran: Fordow, Natanz, dan Esfahan. Ini bukan hanya sebuah aksi militer biasa tetapi sinyal bahwa konflik regional telah menjelma menjadi krisis global dengan konsekuensi tak terduga.  Operation Midnight Hammer ini melibatkan banyak sekali komponen cyber dalam melumpuhkan semua sistim deteksi dan pertahanan Iran yang mempergunakan elektro-magnetik energy. Dengan terjadi penyerangan model ini maka dunia secara resmi sudah masuk babak baru fase Perang Dunia Siber Pertama, yang pasti tetap akan diikuti perang konvensional lainnya.

    Amerika Serikat melalui serangan dengan nama sandi “Operasi Midnight Hammer” tersebut, mengerahkan pembom siluman B-2 dan rudal jelajah Tomahawk untuk menghantam jantung teknologi nuklir Iran. Presiden Donald Trump yang kembali ke Gedung Putih di periode penuh turbulensi global mengklaim bahwa serangan itu berhasil “menetralisir kemampuan pengayaan uranium Iran selama satu dekade ke depan” [1]. Sebuah pernyataan yang pastinya masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

    Tanggapan dari Iran datang dengan cepat bahkan nyaris refleks. Rudal balistik dan drone tempur berkecepatan tinggi dilepaskan menuju wilayah udara Israel. Beberapa rudal dilaporkan melintasi sistem pertahanan udara Iron Dome dan mendarat di Tel Aviv serta Haifa.   Serangan ini sempat membuat Bandara Ben Gurion lumpuh selama beberapa jam. Sumber resmi menyebutkan puluhan korban luka, meski angka pasti bervariasi antara 16 hingga lebih dari 80 orang [2].

    Israel, tentu saja, tidak tinggal diam. Angkatan Udara Israel meluncurkan serangan balasan ke sejumlah lokasi peluncur rudal di wilayah Iran. Operasi kilat tersebut, menurut laporan IDF, berhasil menetralkan lebih dari separuh peluncur aktif Iran dan bahkan menewaskan beberapa komandan senior Garda Revolusi [3].

    Dari sisi strategi militer, ini bukan sekadar duel teknologi antara rudal dan sistem pertahanan udara. Ini adalah perang sistem senjata dan kontrol ruang udara. Serangan AS menunjukkan superioritas alutsista mutakhir menggabungkan kemampuan stealth, jaringan satelit, dan keunggulan informasi. Iran, sementara itu, mencoba menunjukkan bahwa ia masih mampu bertahan dan menyerang balik melalui rudal jarak menengahnya, serta jaringan sekutu di kawasan, seperti Hizbullah dan Houthi.

    Namun di balik gemuruh meriam dan melintasnya rudal balistik, dunia bertanya, ke mana gerangan arah semua ini? Diplomasi nuklir yang selama ini bernafas lemah di Jenewa kini resmi mati suri. Iran menyatakan bahwa perundingan dengan Eropa tak lagi relevan setelah wilayah kedaulatannya dihantam tanpa mandat internasional [4].  Sebuah tindakan sewenang wenang dari Amerika Serikat.

    Reaksi dunia pun terbelah. Negara-negara Eropa, termasuk Jerman dan Prancis, menyerukan de-eskalasi. Rusia dan Tiongkok mengecam serangan AS sebagai tindakan sepihak yang berbahaya. Indonesia, seperti biasa, mengambil posisi normatif, menyerukan perdamaian dan menekankan pentingnya hukum internasional, meski publik dalam negeri bersuara lantang membela Iran dan Palestina.

    Yang mengkhawatirkan adalah jika konflik ini melebar dan meluas. Selat Hormuz urat nadi pengiriman energi dunia, berisiko akan terganggu. Harga minyak sudah mulai naik. Dan di medan yang lebih tak terlihat, perang siber dan proxy war kian nyata memperparah situasi dan kondisi keamanan global.

    Kita pun dipaksa untuk merenung kembali bahwa ternyata kekuatan udara bukan sekadar alat serang, melainkan simbol supremasi strategis. Amerika menunjukkan bahwa kendali wilayah udara adalah kendali geopolitik. Iran, meski lebih terbatas, tetap mampu memberikan efek deterrent lewat serangan rudal presisi yang menyulitkan sistem pertahanan canggih sekalipun yang dimiliki Israel.

    Di tengah semua ini, Indonesia tentu saja tak boleh hanya jadi penonton yang tampak gamang. Kita tetap harus memetik pelajaran membangun sistem pertahanan udara yang tangguh, menjaga kedaulatan ruang udara, dan memahami bahwa pertahanan bukan hanya jumlah pesawat akan tetapi bagaimana mengendalikan ruang, informasi, dan waktu dalam wadah sistem pertahanan terpadu. Satu hal yang pasti: ruang udara bukan tempat kosong. Ia adalah medan strategis yang menentukan hidup mati sebuah bangsa.

    Referensi:

    1. AP News. (2025). US Strikes 3 Iranian Nuclear Sites in Surprise Operation. https://apnews.com/article/7ab46578cb56feecc16f4e4940a46e0a
    2. Financial Times. (2025). Israel Weighs Next Move After Iran Missile Barrage. https://www.ft.com/content/2a96aa5a-1113-4c0f-931d-4e60d494af08
    3. Haaretz. (2025). IDF Confirms Retaliatory Airstrikes in Iran. https://www.haaretz.com/middle-east/2025-06-21/iran-idf-retaliation-airstrikes/
    4. Time Magazine. (2025). Iran Speaks of Chaos After Heinous US Strikes. https://time.com/7296512/iran-responds-united-states-strikes-trump-nuclear-sites-warning/

    Jakarta 22 Juni 2025

    Pusat Kajian Indonesia Center for Air Power Studies

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleDari Gencatan Senjata Iran–Israel
    Next Article Sekilas Lintas Tentang Kebun Raya Bogor
    Chappy Hakim

    Related Posts

    Article

    Sekilas Lintas Tentang Kebun Raya Bogor

    06/27/2025
    Article

    Dari Gencatan Senjata Iran–Israel

    06/27/2025
    Article

    Belajar dari Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat

    06/27/2025
    Add A Comment
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 Dunia Penerbangan Chappy Hakim. All Rights Reserved. Dev sg.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.